BERULANG KALI  ANTAR 7 MAHASISWA POSITIF CORONA  : SOPIR RENTAL JALANI RAPIT TEST NAMUN NON REAKTIF

0
79

FOCUSNEWSINDONESIA.COM – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, telah menemukan sopir mobil rental yang membawa tujuh orang mahasiswa yang diketahui positif Covid-19 asal Timor Leste.Sopir  tersebut adalah warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT.

“Kami telah melakukan wawancara dengan sopir tersebut usai menjalani rapit test oleh tim Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, kepada sejumlah wartawan, Selasa (21/4/2020) malam.

Marius menjelaskan, pada tanggal 1 April 2020 sekitar pukul 11.00 Wita, sopir menjemput sembilan orang mahasiswa asal Timor Leste di Bandara El Tari Kupang yang tiba dengan menggunakan pesawat Citilink dan Lion Air.

Lalu pukul 11.30 Wita, mereka makan malam di sebuah warung makan dalam Kota Kupang. Dan sekitar pukul 12.20 Wita, mereka berangkat menuju ke Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu. “Dalam perjalanan itu, mereka tidak singgah ke mana-mana,” kata Marius.

Mereka pun  tiba di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, pada pukul 18.10 Wita dan sembilan mahasiswa itu menginap di rumah keluarga mereka. Setelah mengantar para mahasiswa Timor Leste itu, sopir pun kembali ke Kupang dan tiba sekitar pukul 01.30 Wita dini hari.

Kemudian tanggal 2 April sekitar pukul 23.00 Wita, sopir itu menjemput lagi enam orang warga Timor Leste di Bandara El Tari, yang tiba dengan pesawat Lion Air dari Surabaya. Dan sekitar pukul 23.50 Wita, mereka berangkat dari Bandara El Tari menuju rumah  keluarga para penumpang itu di samping Novanto Center, Kota Kupang, untuk makan malam bersama.

Usai makan malam, maka sekitar pukul 01.00 Wita, mereka langsung menuju ke Atambua dan tiba di pintu perbatasan Motaain pada Pukul 08.00 Wita. Sopir pun kembali ke Kupang dan sempat sarapan pagi di sebuah warung makan di Atambua.

Kemudian tanggal 3 April sekitar pukul 16.30 Wita, sopir menjemput lagi  4 orang di sebuah hotel di Penfui dan langsung menuju ke konsulat Timor Leste yang berada Atambua.

Dalam perjalanan menuju Atambua, mereka singgah di suatu rumah makan padang di kota Kefamenanu TTU, sekitar pukul 23.00 Wita. Selesai makan, mereka lanjutkan perjalanan dan tiba di Konsulat Timor Leste Atambua pada pukul 02.00 Wita dini hari. Dan setelah itu Sopir kembali pulang  ke Kupang.

Dan kemudian  tanggal 5 April pagi, sekitar pukul 01.10 Wita, sopir menjemput dua orang warga Timor Leste di sebuah agen travel dan satu orang dijemput di sebuah hotel di Kupang. Setelah itu Mereka berangkat  ke Atambua menuju  pintu perbatasan Motaain. Setelah sampai Sopir pun kembali ke Kota Kupang.

Kemudian, pada 7 April sekitar pukul 10.00 Wita, sopir menjemput empat orang warga Timor Leste di Bandara El Tari yang tiba dari Surabaya dengan menggunakan pesawat Citilink. Dan Kemudian pada pukul 11.00 Wita, sopir jemput lagi  dua orang mahasiswa Timor Leste di sebuah hotel di Kota Kupang. Lalu mereka menuju Atambua dan sempat singgah makan siang di rumah makan padang  yang berdekatan dengan pasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sehabis makan, mereka melanjutkan perjalanan dan  pada pukul 18.00 Wita, tiba di perbatasan. Saat itu perbatasan ditutup sehingga rombongan menginap di Konsulat Timor Leste yang berada di Atambua. Stelah itu Sopir langsung kembali Kupang, dan tiba sekitar pukul 24.00 Wita tengah malam.

Tiba di Kota Kupang, sopir kembali menjemput lagi empat orang warga Timor Leste di penginapan dan juga menjemput dua orang di sebuah hotel. Sebelum berangkat ke Atambua, mereka makan di rumah makan. Setelah makan, mereka pun menuju ke Atambua dan tiba di konsulat Timor Leste Atambua pada pukul 06.30 Wita.

Saat tiba di Atambua,  sopir sempat menjemput lagi tiga orang mahasiswa di sebuah hotel dan membawa mereka ke Konsulat Timor Leste untuk melapor diri. Lalu sopir itu mengantar warga dan para mahasiswa ke pintu perbatasan, kemudian ia pun  kembali ke Kupang.

Hasil Rapit Test yang dilakukan terhadap Sopir tersebut menunjukan non reaktif. Dan  belum mengalami  gejala pilek, panas tinggi dan batuk. Dan Rencananya, akan dilakukan Rapit Test kedua  pada Kamis 23 April besok.

“Diharapkan agar berbagai pihak, baik itu keluarga, tempat yang pernah disinggahi warga Timor Leste, hotel dan rumah makan yang sempat berinteraksi, agar segera melapor diri di gugus tugas kabupaten masing-masing agar segera ditangani,” ujar Marius. ( fni-01).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here