
FOCUS NEWS INDONESIA
Kupang,Focusnewsindonesia.com – Cv.Kasih Budi Mulia, pada APBD 2019 mendapati proyek galian sumur bor di NTT sebanyak 6 Proyek. 4 Proyek diperoleh dari Proses Tender sedangkan 2 proyek didapati dari Penunjukan Langsung (PL). 4 Proyek yang diperoleh lewat proses tender berada di Manggarai, di Sumba, di Rujab Wagub NTT kota Kupang dan di Gerodhere kabupaten Nagekeo.2 Proyek yang diperoleh dari Penunjukan Langsung (PL), berada di Ende dan di Sikka. Total Anggaran pada 6 proyek tersebut sebanyak 1,3 Miliar. Lima proyek lainya berjalan mulus dan selesai sesuai batas waktu kontrak yakni selesai di tahun 2019 sedangkan Proyek Sumur Bos di desa Gerodhere Nagekeo belum selesai dan belum mendapati air hingga berita ini diturunkan pada 27/2/2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur CV.Kasih Budi Mulia, Aleks Un, ketika dimintai keteranganya lewat telepon selularnya selama beberapa kali, terkait pengeluhan masyarakat Gerodhere soal proyek yang berlangsung di desa tersebut, yang dinilai terhambat hingga belum bisa menjawab kebutuhabn air bersih yang selama ini sangat diharapkan oleh masyarakat Gerodhere.
Ditanya alasan keterlambatan penyelesaian proyek tersebut di tahun anggaran 2019, Aleks Un, mengatakan kalau dirinya tidak mengetahui jelas permasalahanya sebab proyek sumur bor Gerodhere dikerjakan oleh rekananya sehingga dirinya merasa kaget ketika tahu kalau sumur bor Gerodhere tidak melsakukan aktifitas galian pada November dan desember 2019 sehingga terhambat dan dirinya diminta membuat Addendum untuk masuk program luncuran tahun 2020.
“ Saya sangat percaya pada rekanan saya, dan saya telah memberikan uang muka kepada mereka pada bulan november 2029. Saya kaget ketika diminta membuat addendum pada pertengahan desember 2019.Saya minta laporan pekerjaan lalu mereka memberikan foto-foto yang menunjukan progres proyek maju dan berjalan baik, tapi ketika saya cek kondisi lapangan ternyata aktifitas proyek itu baru dilakukan pada pertengahan Januari 2020. Saya pun kecewa “ Ucap Aleks.
Lewat media ini Aleks mengatakan ingin mengambil alih pekerjaan sumur bor Gerodhere tersebut sehingga perusahanya tidak dinilai melanggar aturan dan gagal melayani kepentingan rakyat lewat sumur bor tersebut.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Gerodhere AP (40) yang minta namanya tidak ditulis lengkap, mengatakan jika satu perusahan mendapat 6 proyek dalam 6 bulan masa kerja maka tentu sangat mepet waktu untuk menyelesaikan 6 proyek itu sekaligus.
“ Menurut saya, sehebat apapun suatu perusahaan jika mengelola 6 proyek dalam waktu 6 bulan pasti akan menemukan kendalan. Apakah tidak ada kontraktor lain yg mampu mengerjakan proyek sumur di ntt? “ ungkap AP
Menelusuri masalah keterlambatan proyek sumur bor Gerodhere seperti yang dikeluhkan masyarakat serta berdasarkan keterangan dari Direktur CV.Kasih Budi Mulia,Aleks Un, informasi dari kepala Desa Gerodhere, Wili Moni, Informasi dari Ketua BPD desa Gerodhere,Wempi Beu, maka tim media ini sempat mencari PPK Dinas Pertambangan ESDM pada hari Jumat tangal 21/2/2020, untuk dimintai keteranganya namun yang bersangkutan sedang bertugas keluar daerah.
Kemudian hari Senin tanggal 24/2/2020, tim media sempat menemui kadis Pertambangan ESDM Provinsi NTT, Jusuf Adu di ruang kerjanya . Dalam kesempatan ini, Kadis menjelaskan bahwa proyek sumur bor Gerodhere telah diajukan dan disetujui oleh DPRD NTT untuk proyek luncuran tahun 2020. Kadis mengatakan pihaknya akan memanggil pihak terkait dalam pengerjaan sumur bor Gerodhere agar dimintai laporan perkembanganya kemudian pihaknya akan mendorong kontraktor dan Rekananya agar mempercepat penyelesaian proyek itu sehingga bisa melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Gerodhere kabupaten Nagekeo.
Sampai berita ini diturunkan, aktifitas penggalian sumur bor Gerodhere sedang berjalan dan informasi yang diperoleh dari pekerja di lokasi bahwa kedalaman galian sudah mencapai sekitar 40 meter lebih dan belum mendapati air. ( FNI-1).
Telah dimuat pada www.exoduspos.com pada 24/2/2020/