
FOCUS NEWS INDONESIA
WOLOMEZE BAJAWA, Focusnewsindonesia.com – Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takendewa, turun ke Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Jumat (31/07/2020). Bersama Patris Lali Wolo yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT, keduanya meninjau kesiapan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA Negeri Wolomeze yang terletak di desa Nginamanu , dusun Kurubhoko.
Kunjungan dua anggota wakil rakyat NTT ini, sedianya bersama dengan Ketua DPRD NTT Ny. Ir. Emilia Julia Nomleni yang sudah dijawalkan sebelumnya. Namun karena ada agenda penting dan mendadak ke Jakarta, maka Emilia J. Nomleni urung ke Kurubhoko-Nginamanu.
Yunus dan Patris tiba pkl 12.00 Wita di Kurubhoko, Desa Nginamanu Kecamatan Wolomeze, didampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Ngada Maria Lali. Di kantor Desa Nginamanu rombongan diterima Ketua Panitia Pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze, Yohanes Lingge Siran, Kepala Desa Nginamanu Yohanes Don Bosco Lemba, Ketua BPD Amatus Noy, panitia lainnya, dan para tokoh masyarakat.
Tiba tanpa penyambutan khusus, Yunus dan Patris bersama rombongan rehat sejenak sambil bincang-bincang ringan dengan panitia dan para tokoh. Dalam suasana santai, Ketua Panitia Yohanes Lingge Siran menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPRD NTT Ny. Emilia J. Nomleni dan kedua anggota dewan yang terus memantau perkembangan kesiapan pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze.
Yohanes Lingge Siran, yang akrab disapa John Lingge ini, menjelaskan, pihaknya mendapat surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menjawab permohonan dengan lampiran proposal pendidian USB SMA Negeri Wolomeze belum dua bulan – tepatnya tanggal 18 Juni 2020. Respons ini hanya lewat empat bulan dari pengajuan proposal oleh Forum Aspirasi Masvarakat Peduli Fendidikan (FAMP2), dengan Nomor 01/FAMPS-NGM/02/2020, Tanggal 2l Februari 2020.
Kepada kedua wakil rakyat itu, John Lingge, mengatakan perjuangan untuk membangun SMA negeri di Wolomeze ini panjang dan melelahkan. Namun melalui perjuangan politik melalui para wakil rakyat kita ini, akhirnya membuahkan hasil, dan tanggal 18 Juni 2020 lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT telah merespons dan mengirim surat untuk ditindaklanjuti agar segera melakukan persiapan-persiap menuju pembangunan SMA Negeri di sini.
Setelah menerima surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pihak Panitia langsung melakukan koordinasi dengan Korwas Pandidikan Kabupaten Ngada, Mathias Sudin. Sementara, Korwas Pendidikan juga mendapat surat dari Dinas Pendidikan Propinsi NTT dengan Nomor 848/1728/PK/2020, perihal melakukan verifikasi proposal usulan pendirian USB SMA Negeri di Wolomeze.
John, menjelaskan lagi , bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah membangun empat ruang kelas sementara. Dan menindak lanjuti hal itu, John Lingge, mengajak masyarakat bahu-membahu membangun dua ruang kelas sementara dan akan dilanjutkan dua ruang lagi. Dan akhirnya, hari ini telah ditinjau oleh 2 orang wakil rakyat tersbut.
Terkait dengan kegiatan meninjau lokasi pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze, Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takendewa, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang dengan cara masing-masing menunjukkan kepeduliannya melalui partisipasi, sekecil apapun. Dia juga berterima kasih kepada pemilik tanah yang sudah menyerahkan tanahnya untuk pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze. Luas tanah yang disiapkan sekitar 1,3 Ha.
Yunus berharap, panitia terus bekerja cepat melakukan koordinasi dan komunikasi termasuk dengan Korwas pendidikan Kabupaten Ngada, untuk melengkapi persyaratan pembangunan sebuah USB SMA Negeri.
“Jika 43 instrumen sebagai persyaratan cepat diselesaikan, bersama instansi terkait kita akan memroses ijin operasional secepatnya, sekaligus memastikan dana untuk pembangunan gedung baru,” beber Yunus.
Yunus, menjelaskan, Kerja cepat itu bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari proses pengajuan proposal yang baru terjadi pada Februari 2020 lalu, namun sudah direspons dan ditindak lanjuti oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, ini semata-mata kepedulian kita pada pendidikan, dan kita melihat bahwa ini kebutuhan masyarakat yang berjuang untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia.
Usai meninjau lokasi pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze dan ruang kelas sementara, Yunus Takendewa yang juga Sekretaris DPD PDIP NTT ini minta Pemerintah Kacamatan Wolomeze para Kepala Desa dan semua pihak yang berkaitan agar bahu membahu menyiapkan pembangunan sekolah baru di kecamatan ini. Perlu ada bentuk gotong royong, yang nantinya dilanjutkan dengan supervisi terakhir dari tim provinsi sebelum ijin operasional dikeluarkan.
Melihat semangat masyarakat dan kesiapan yang sedang berjalan, Yunus optimis persyaratan yang diminta akan segera dipenuhi oleh pantia. Yang penting terus semangat, bahu-membahu untuk bekerja. Dengan demikian harapan masyarakat agar tahun pelajaran 2021/2022 dapat menerima siswa baru bisa terwujud. Dan Yunus optimis jika cepat urusan persiapan ini, November 2020, ijin operasional sudah bisa terealisasi.
Apalagi, tambah Yunus, di sini tanah untuk lokasi pembangunan sudah diserahkan masyarakat dan sudah punya sertifikat, seluas 1,3 Ha. Dua ruang kelas sementara tambahan saran Yunus, dibangun saja di lokasi peruntukan USB SMA Negeri Wolomeze, sebagai tambahan dari dua ruang kelas sementara yang sudah dibangun masyarakat dengan memanfaatkan tribun milik Desa Nginamanu.
Pada kesempatan itu, Korwas Pendidikan Kabupaten Ngada, Mathias Sudin juga mengatakan, terkait persyaratan mendirikan USB Negeri adalah kebutuhan masyarakat dan pemerintah wajib melayani. Namun demikian dalam mendirikan sekolah tentu harus memenuhi persyaratan-persyaratan teknis.
Mathias memberi apresiasi pada masyarakat di Wolomeze yang dapat menyikapi kebutuhannya dengan menyampaikan aspirasi melalui wakil-wakilnya yang ada di lembaga DPRD. Karena ini kewenangan propinsi, tentu saja masyarakat sudah menyampaikan aspirasi itu kepada wakil rakyat yang duduk di DPRD Provinsi.
Kalau legislatif kita itu ibarat kendaran mewah, kata Mathias menganalogikan, maka kita wajib menyiapkan jalan yang mulus sehingga daya dorong aspirasi itu tidak tersendat-sendat. Yang dimaksudkan Mathias adalah masyarakat perlu menyiapkan persyaratan teknis dalam memuluskan pembangunan USB SMA Negeri di Wolomeze. Sehingga aspirasi kita yang dibawa oleh para wakil rakyat juga mulus karena persyaratan terpenuhi. Mathias mencontohkan salah satu USB negeri di Ngada sampai saat ini belum mendapat ijin operasional, karena belum juga memenuhi persyaratan yang ditentukan.
“Karena itu, kita perlu jaga para wakil rakyat kita dengan memenuhi ketentuan pendirian, sehingga mereka berjuang itu mulus,” kata Mathias.
Ada beberapa USB Negeri yang diajukan untuk didirikan di Ngada. Namun, menurut Mathias ada juga yang belum dapat ijin operasional karena tersandung persyaratan. Kadang masyarakat mau mendirikan menurut keinginan mareka, sehingga tidak heran kalau ditolak. Ditolak bukan karena pemerintah tidak mau penuhi permintaan, tetapi masyarakat belum paham bahwa mendirikan USB harus penuhi dulu persyaratannya. Ini untuk keberlanjutan sekolah ke depan. Karena mendirikan sekolah bukan hanya untuk satu dua tahun.
Di hadapan anggota dewan, panitia pembangunan USB dan para tokoh masyarakat, Mathias minta agar persyaratan yang sudah dikirim itu segera diurus, sehingga proses selanjutnya mulus. Kalau ada kesulitan, janji Mathias, dirinya siap membantu pantia dalam menyiapkan dokumen yang diperlukan, hingga dirinya merekomendasikan dokumen tersebut untuk dibawa lagi ke provinsi.
Memanfaatkan kunjungan kedua anggota DPRD NTT itu, masyarakat dan para tokoh juga menyampaikan beberapa aspirasi antara lain terkait dengan jaringan pengaman sosial sebagai dampak bencana non alam Covid 19, tunjangan untuk guru, tenaga kesehatan, sertifikasi guru dan beberapa aspirasi lainnya. Yunus dan Patris berjanji akan mengartikulasikannya di lembaga dewan.
Pada kesempatan ini pula , Patris Lali Wolo menyerahkan bantuan uang Rp 5 juta untuk Panitia Pembangunan USB SMAN Wolomeze. ( FNI/Eman Dj)