Wagub NTT Josef Nae Soi, Menjadi Keynote Speaker Webinar Nasional ‘NTT Bangkit Menuju Zero Stunting’

0
30
Foto
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, Saat Menjadi Keynote Speaker Webinar nasional
FOCUS NEWS INDONESIA.com, KUPANG – Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi MM mengatakaan Pemerintah Provinsi NTT akan terus berupaya untuk menekan angka stunting sebagaimana untuk bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta juga guna menciptakan generasi penerus sebagai sumber daya manusia yang baik, berkualitas, dan unggul.
Hal tersebut disampaikannya pada saat menjadi Keynote Speaker dalam ‘Webinar Nasional Dalam Rangka Pengabdian Pada Masyarakat’ dengan topik  ‘NTT Bangkit Menuju Zero Stunting’ yang diselenggarakan pada senin 15 maret 2020.
Wakil Gubernur hadir dalam webinar tersebut bersama para Pejabat Eselon II Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam ruang rapat Gubernur.
“Menuju zero stunting ini adalah tantangan kita dalam menjawab masalah stunting itu sendiri. Ini adalah cita-cita dan tujuan kita bersama baik Pemerintah dan masyarakat agar saling bersinergi untuk mengatasi masalah stunting sesuai sasaran yang tepat. Kita semua bertekad untuk menuju zero stunting. Harus bisa tuntas,” demikian ditegaskan Wakil Gubernur.
“Saya membicarakan kaitkan visi dan misi Pemerintahan saat ini yaitu NTT bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera dalam bingkai NKRI. Mengapa kita gunakan kata bangkit karena kondisi kita di NTT yang masih tertinggal dan maka dari itu harus dibawa menuju kemajuan bersama dimana dengan pengelolaan sumber daya alam bagi masyarakat untuk penanganan stunting,” ujarnya.
Wakil Gubernur menjelaskan, Sumber Daya Alam NTT sangat kaya dan menjadi aset penting. Karena itu aset jangan dibiarkan begitu saja melainkan harus dikelola dengan baik untuk menunjang kesejahteraan terutama dalam penanganan masalah stunting.
“Salah satu cara kami menekan stunting adalah dengan pengembangan tanaman kelor yang memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi sehingga dapat mendukung asupan gizi bagi masyarakat yang terkena stunting,” ujar Wakil Gubernur.
Dijelaskannya saat ini, kelor NTT terus dikembangkan dengan diantaranya pengembangan kelor 50 juta pohon hingga tahun 2023, meningkatkan produksi dan mutu kelor, memperkuat pengembangan petani kelor, memfasilitasi kemitraan petani/produsen kelor dengan industri hilir agar tercipta rantai pasok yang berkelanjutan, mengembangkan kelor NTT untuk semakin dikenal luas di pasar domestik maupun mancanegara, menjadikan kelor sebagai komoditas unggulan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.( FNI/Red)
Sumber : Siaran Pers Biro Humas dan Protokol Setda NTT
Editor     : Maria Jessi/FNI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here