
FOCUS NEWS INDONESIA
Kupang,www.Focusnewsindonesia.com – Salah Satu ciri khas Budaya Melanesia adalah keaneka ragaman budayanya yang luar biasa di lingkup Geografis yang amat luas. Kompleksitas yang luas itu disekat oleh ekologi yang bervariasi, faktor ekologi itulah yang menyebabkan manusia yang menjadi pelaku pendukungnya sangat intim antara satu dengan yang lainnya.
Dalam budaya Melanesia hampir semua tokoh/manusia yang menjadi pelaku dari dinamika masyarakatnya. Antara satu dengan yang lainnya sangat dekat seakan tanpa batas penyekat dengan demikian antara seorang dengan yang lainya larut dalam aktifitas masyarakatnya, yang secara emosional terikat dalam sebuah kesatuan budaya yang berlangsung di kawasan ekologi yang ruang lingkup geografisnya yang amat luas.
Dalam satu dengan yang lainnya oleh kompleksitas geografis. Karena itulah budaya Melanesia menjadi sangat intim dengan manusia yang menjadi pelaku dan pendukungnya dalam sebuah lingkup ekologi.
Dalam budaya Melanesia hampir semua tokoh/manusia yang menjadi pelaku dari dinamika masyarakatnya dapat dikisahkan apa adanya seakan tanpa batas penyekat karena demikian dekatnya manusia-manusia dalam dinamika kesehariannya maka terasa setyiap orang berada dan larut dalam kegiatan kebudayaan masyarakatnya secara utuh. Karena itu budaya Melanesia, dikawasan tertentu menjadi identitas masyarakat. Identitas lokal yang secara emosional mengikat warganya menjadi sebuah keluarga besar.
Tentang pembelajaran dan pengetahuan yang diperoleh dari budaya Melanesia tidak saja meningkatkan harkat, citra, dan harga diri tetapi juga dapat menghasilkan nilai tambah.
Pengetahuan, mitologi, estetika, kerajinan, arsitektur, dan lain-lain, yang dimiliki oleh masyarakat Melanesia dapat memberi nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakatnya, untuk iotu sangat diperlukan keterampilan untuk mewujudkan karya-karya kreatif.
Dasar utama Pola Pikir Kreatif untuk mengembangkan Industri Budaya Melanesia, adalah tuntutan untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitas ekonomi, bisnis, pendidikan dimasa depan yang semakin besar. Kreatifitas dapat mewujudkan aneka bentuk melalui basis sains dan teknologi kian sangat dibutuhkan.
Kreatifitas yang dihasilkan melalui pengolahan Deposit Budaya Melanesia . Sebagai contoh budaya Melanesia sebagai deposit industri film nasional yaitu : 1. Denias Senandung di atas Awan. 2. Melodi Kota Rusa, 3. Tanah Air Beta. 4. Los In Papua. 5. Atambua 39 derajad celcius. 6. Di Timur Matahari. 7. Mutiara Hitam. 8. Cinta Dari Wamena. 9.Cahaya Dari Timur. 10. Tanah Mama. 11. Epen Cupen The Movie
Industri kreatif berasal dari ide dan pikiran manusia. Industri kreatif bermodalkan ide-ide kreatif, talenta dan keterampilan. Ide-ide adalah sumber daya yang selalu aktual yang tak pernah habisl. Dan tentu berbeda dengan industri yang bermodalkan bahan baku fiskal.
Sub sektor Deposit Budaya Melanesia dalam Industri Budaya adalah arsitektural, pasar seni antik, kerajinan, Film, Video, Fotografi, musik, riset dan pengembangan akademis yang luas. Musik adalah kegfiatan industri yang berkaitan dengan kreasi, komposisi, pertunjukan, reproduksi dan distribusi dari rekaman suara.
Seni pertunjukan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten produksi pertunjukan tarian tradisional, tarian konteporer, drama, musik tradisional, teater, opera, musik etnik, desain busana pertunjukan, tata panggung dan pencahayaan.
Oleh karena itu, yang harus utama menjadi mediator pengembangan Budaya Melanesia adalah Akademisi, budayawan, seniman, pekerja-pekerja seni, pemerintah, pemikir budaya, harus secepatnya menangkap peluang untuk membentuk kelompok mkerja pengembangan industri berbasis Budaya Melanesia. ( dibawakan dalam Temu Budaya Melanesia di Kupang NTT, pada tahun 2015, oleh Mukhlis PaEni/Lembaga Sensor Film Republik Indonesia).